Catatan Kecil :Pramuka Wahana Yang Tepat Guna Siapkan Generasi Yang Cerdas dan Berakhlak
Oleh: Iwan Sumantri
"Penulis Saat Karang Pamitran 2013 Yang lalu" |
Rabu, 14 Agustus 2013, bertepatan dengan hari jadi Gerakan Pramuka yang ke-52, juga bertepatan dengan 19 tahun usia pernikahan saya bersama sang isteri tercinta. Sudah 2 anak menghiasi keluarga kecil kami. Tanggal 14 Agustus, jadi teringat dengan Gerakan Pramuka. Lewat blog dan catatan kecil ini, saya berupaya untuk mengenang dan kilas balik tentang Gerakan Pramuka. Untuk anak-anakku , Krani Pratiwi dan Hammam Pratama Putra simbol kecintaan ayahmu dengan Gerakan Pramuka. Saya coba buat Catatan Kecil berikut ini :
Kegiatan kepramukaan di Indonesia dewasa ini berkesan statis atau mengalami kelesuan. Hal ini di akibatkan kegiatannya nampak rutin dan banyak pilhan kegiatan ekstrakurikuler lain bagi murid atau remaja. Untuk itu pemerintah lewat bapak Presiden mencanangkan revitalisasi Gerakan pramuka yang di gulirkan sejak tahun 2006. Dan hasilnya keluarlah Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Kegiatan kepramukaan di Indonesia dewasa ini berkesan statis atau mengalami kelesuan. Hal ini di akibatkan kegiatannya nampak rutin dan banyak pilhan kegiatan ekstrakurikuler lain bagi murid atau remaja. Untuk itu pemerintah lewat bapak Presiden mencanangkan revitalisasi Gerakan pramuka yang di gulirkan sejak tahun 2006. Dan hasilnya keluarlah Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Sejalan dengan program revitalisasi
dengan fokus pemberdayaan gugus depan, pada tahun 2011 Bidang
Pendidikan,Pelatihan dan Penelitian Kwartir Nasional telah berhasil
melakukan penyempurnaan program-program pendidikan peserta didik dan
tenaga pendidik, serta perumusan standarisasi satuan pendidikan melalui
instrumen akreditas. Bidang Pendidikan,Pelatihan dan Penelitian telah
berhasil melalukan penyempuranaan program-program pendidikan dan
latihan, diantaranya: 1)kurikulum bagi peserta didik;2)
Kurikulum bagi
tenaga pendidik dan anggota dewasa serta; 3) Instrumen
penelitian,akreditas dan sertifikasi.
Terlepas dari hal diatas, sebenarnya
pramuka telah punya andil besar buat negeri ini dalam menyiapkan
generasi muda yang punya keberanian berinisitif dan kecerdasan dalam non
akademik. Disela-sela luntur dan erosi mengenai karakter bangsa
Mendikbud melalui kurikulum 2013 nya mewajibkan Pramuka menjadi kegiatan
ekstrakurikuler yang wajib di laksanakan di setiap sekolah
penyelenggara kurikulum tersebut. Ini bukti bahwa pendidikan
kerpramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup,
dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengalaman nilai-nilai
kepramukaan.
Jika kita menghayati dan mengamalkan
tujuan pramuka yaitu untuk membentuk setiap peserta didik yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriot, taat hukum, disiplin,
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup
sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI, mengamalkan
Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Saya akan sharing dan bertukar pengalaman selama menjadi pembina pramuka berikut ini :
1) Setiap Peserta didik begitu masuk
sudah harus menjaga kode kehormatan pramuka berupa janji dan komitmen
diri yaitu Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
Satya Pramuka: ‘ Demi kehormatanku, aku
berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan
Pancasila, menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, serta
menepati Darma Pramuka”
Darma Pramuka berbunyi Pramuka itu :
- Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
- Patriot yang sopan dan kesatria
- Patuh dan suka bermusyawarah
- Rela menolong dan tabah
- Rajin,terampil, dan gembira
- Hemat,cermat dan bersahaja
- Disiplin, berani dan setia
- Bertanggungjawab dan dapat di percaya, dan
- Suci dalam pikiran,perkataan, dan perbuatan
2) Pada kegiatan pramuka, peserta
didik di latih untuk meningkatkan kemampuan spritual, dan intelektual,
ketarampilan dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar
interaktif dan progresif, yang di wujudkan melalui interaksi :
a) Pengalaman kode kehormatan pramuka
b) Kegiatan belajar sambil melakukan
c) Kegiatan yang berkelompok, bekerja sama dan berkompetisi
d) Kegiatan yang menantang
e) Kegiatan di alam terbukaf) Kehadiran orang dewasa yang memberikan dorongan dan dukungan
g) Penghargaan berupa tanda kecakapan
h) Satuan terpisah antara putra dan putri.
Aplikasi dan penerapan dalam latihan
rutin sehari-hari yang bisa dan biasa di lakukan pembina ( saya)
kegiatan diatas adalah sebagai berikut:
- Mengawali Latihan, peserta
didik di haruskan melakukan upacara pembukaan latihan dengan penaikan
bendera merah putih dan ada pengucapan Dasa Darma Pramuka
- Dalam Upacara, masing-masing
regu (untuk penggalang) di siapkan oleh ketua regu masing-masing, yang
menjadi pemimpin upacaranya adalah Pratama .
- Penanaman Patriotisme dan nilai kebangsaan bisa tumbuh pada upacara pembukaan latihan ini
- Pada kegiatan Latihan, dengan
mengacu pada SKU (Syarat kecakapan Umum) peserta didik dilatih untuk
berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi baik perorangan maupun beregu
dengan berbagai kegiatan salah satunya kegiatan yang menantang
- Tiga bulan sekali biasanya
diadakan perkemahaman PERJUSAMI (perkemahan Jumat Sabtu Minggu) atau
PERSAMI ( Perkemahan Sabtu Minggu) , salah satu kegiatan di alam
terbuka.
- Disetiap kegiatan pembina bisa
memberikan Tanda Kecakapan Khusus (TKK) sesuai dengan bidang dan materi
yang peserta didik kuasai.
3) Apa yang di pakai dan tertera pada pakaian pramuka semuanya bermakna, tidak asal pakai dan tempel.
Misalnya: untuk bisa memakai kacu merah
putih, peserta didik harus melakukan persyaratan-persayatan tertentu
sehingga nantinya mereka di lantik oleh kakak pembinanya atau Kak
Mabigus ( Kepala Sekolah)
4) Tanda Kecakapan setiap peserta
didik akan di tempel di baju atau selendang. Sebuah bukti penghargaan
atas jasa,usaha dan perjuangan peserta didik . setiap aktifitas akan di
hargai dalam pramuka.
5) Ada satuan terpisah antara peserta
didik laki-laki dan perempuan. Peserta didik sudah di latih dan terbiasa
untuk bersikap berakhlak mulia secara ilmu agama.
6) Simbol-simbol yang ada pada Gerakan
pramuka bermakna dan memiliki arti. Jadi tak bisa sembarangan setiap
peserta didik menggunakan dan memakai simbol dan tanda-tanda tersebut.
7) Dalam kepramukaan keanggotaannya
berdasarkan usia. Siaga (Usia anak SD 7-10 tahun),Penggalang (Usia 11-15
tahun),Penegak (usia anak SMA 16-21 tahun), Pandega (Perguruan Tinggi,
Usia 22 tahun Keatas) dan Pembina. Ini menandakan kegiatan pramuka
berdasar perkembangan afektif dan psikomotor.
8) Ada Sistem Tanda Kecakapan dalam
Gerakan Pramuka. Manusia pada umumnya dan anak/pemuda pada khususnya
suka sekali di hargai jerih payah usahanya dan hasil karyanya.
Penghargaan itu dapat berwujud pujian atau penghargaan berupa benda yang
menandai status pribadinya di bandingkan dengan orang lain
9) Cara Pelaksanaan pendidikan dalam
gerakan pramuka adalah menggunakan Sistem Among (Ing ngarsa sungtulada,
Ing Madya mangun karsa, Tut wuri handayani). Di depan memberi tauladan,
di tengah-tengah membangun kemauan, dan di belakang memberi dorongan.
Itulah secuil pengalaman saya menjadi
pramuka dalam rangka menumbuhkan kecerdasan non-akademik peserta didik.
Di akui tidak di akui, gerakan pramuka telah melahirkan
pemimpin-pemimpin yang cerdas dan berbudi serta pemuda-pemuda yang
sukses dan berhasil dalam merengkuh kehidupan. Pemimpin mana yang belum
pernah berlatih Pramuka? Pemuda yang mana yang hidupnya tak sukses
setelah menjadi anggota Pramuka? Jadi tak salah jika saya beranikan diri
untuk berargumen “ Pramuka adalah Wahana Tepat, Guna Siapkan Generasi
Yang Cerdas dan berakhlak”.
Salam Pramuka
2 comments:
Setuju Pak dengan pernyataan "Pramuka Wahana Yang Tepat Guna Siapkan Generasi Yang Cerdas dan Berakhlak" sayang..masih ada oknum pembina yg mencari kesempatan dalam kegiatan2 menarik di Pramuka !
Salam Pramuka !
@Yani Sumanti: Makasih Bu atas apresianyanya ! Salam Pramuka !
Post a Comment