Tutup Tahun 2012: Dengan Belajar "Cinta Sejati" dari Film Habibie & Ainun
Oleh: Iwan Sumantri
Menutup tahun 2012, kita semua di negeri tercinta ini di suguhkan sebuah Film yang menggambarkan bagaimana cinta sejati tumbuh di dua insan negeri ini. Benar-benar pembelajaran berharga di tengah-tengah terperosoknya negeri ini dengan berbagai jenis korupsi.
Berikut saya ceritakan sedikit tentang "Cinta Sejati" dari Film Habibei &Ainun ( Cerita dari Puteriku yang sudah nonton langsung Film tersebut ) :
Rudy Habibie (yang di perankan oleh Reza Rahadian) seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar:
berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk
menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas
yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.
Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie
jatuh cinta seketika pada Ainun (yang di perankan oleh Bunga Citra Lestari) yang baginya semanis gula. Tapi Ainun,
dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka
menikah dan terbang ke Jerman.
Punya mimpi tak akan pernah mudah. Habibie dan Ainun tahu itu. Cinta
mereka terbangun dalam perjalanan mewujudkan mimpi. Dinginnya salju
Jerman, pengorbanan, rasa sakit, kesendirian serta godaan harta dan
kuasa saat mereka kembali ke Indonesia mengiringi perjalanan dua hidup
menjadi satu.
Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat
hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam
hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai
batas. Kemudian pada satu titik, dua belahan jiwa ini tersadar; Apakah
cinta mereka akan bisa terus abadi?
Sebuah Film yang menggambarkan bagaimana seorang jenius memberikan Cinta Sejatinya untuk orang yang di kasihinya. Tak salah jika kita belajar darinya!
Berikut Cuplikan Trailer Film Habibei &Ainun:
Habibie :"Demi ini (pesawat) aku telah kehilangan banyak waktu bersamamu. Bersama anak-anak. Bersama keluarga. Tapi mereka tidak percaya, bahwa bangsa ini bisa mandiri." (Pernyataan setelah lengser dan memegang hasil karyanya yangg penuh debu) *Lalu meringis menahan tangis. Ainun menenangkan memeluknua dan tangis Habibie pun pecah*
Air mata saya pun jatuh. Betapa ironinya seorang cerdik pandai yang dihargai disanjung di negeri orang tetapi tidak di beri kesempatan di Ibu pertiwi.