Menunggu Kurikulum Baru 2013/2014
Oleh : Iwan Sumantri
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengkaji
perubahan kurikulum pendidikan nasional yang rencananya akan
diimplementasikan pada tahun ajaran 2013/2014. Sistem pembelajaran dalam
kurikulum baru tersebut nantinya akan bersifat tematik.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar
Kasim menilai, sistem pendidikan yang selama ini ada dinilai membosankan
dan memberatkan siswa.
”Ke depan kita tidak akan membuat buku-buku pelajaran yang rumit,
karena akan lebih ditekankan kepada konten. Pembelajaran akan bersifat
tematik,” ungkap Musliar di Gedung Kemdikbud, kemarin.
Dia menjelaskan, kurikulum pendidikan nasional tidak akan pernah
sempurna. Pasalnya, perkembangan pendidikan harus menyesuaikan dengan
tuntutan perkembangan zaman.
”Kurikulum itu akan selalu dinamis sesuai dengan tuntunan zaman.
Karena itu, kita akan mencoba tidak membebankan buku kepada siswa,”
ungkapnya.
Makin Mudah
Menurutnya, dengan pendidikan bersifat tematik akan dapat
mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku, keterampilan,
dan pengetahuan. Selain itu, pendidikan karakter akan lebih ditenkan
pada jenjang pendidikan dasar.
”Pendidikan karakter akan lebih besar ditekankan pada jenjang sekolah
dasar untuk pembentukan sikap. Diharapkan karakter itu sudah melekat
sejak usia dini. Dengan demikian, karakter dan keilmuan akan mudah
menyatu pada setiap siswa,” imbuh mantan rektor Universitas Andalas itu.
Perubahan kurikulum nantinya akan berimbas pada jumlah mata pelajaran yang selama ini diampu siswa.
”Nanti dengan kurikulum baru jumlah mata pelajaran akan berkurang dan
pola pengajarannya akan semakin mudah. Sekarang ini terlalu banyak,”
ungkap Musliar.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Wiendu
Nuryanti mengatakan, kurikulum merupakan poin penting dalam dunia
pendidikan. Intinya, bagaimana menciptakan kurikulum pendidikan yang
tidak membosankan dan membebani murid dan pengajar.
”Dengan konsep tematik akan semakin memberikan ruang gerak bagi siswa
untuk mengekspresikan potensi-potensinya. Dengan demikian, dapat
memberikan kekuatan bagi anak didik,” ujar Wiendu. (K32-37)
Kurikulum pendidikan yang baru akan mulai diterapkan pada tahun
ajaran 2013/2014, ini merupakan rencana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud). Dalam kurikulum baru ini lebih banyak melibatkan siswa dalam
proses pengajarannya. Kurikulum yang baru akan banyak mengurangi mata pelajaran
bagi siswa. Sehingga, di SD hanya akan ada empat mata pelajaran, SMP sebanyak
tujuh mata pelajaran dan SMA sebanyak 10 mata pelajaran
Seperti dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suyanto yang dikutip dari Kompas (02/10). Inilah 7 mata pelajaran yang akan diajarkan untuk siswa SD di kurikulum pendidikan baru 2013:
A. Nama Mata Pelajaran SD, meliputi :
1. Pendidikan Agama
2. Bahasa Indonesia
3. PPKn
4. Matematika
5. Kesenian
6. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
7. Pengetahuan Umum
1. Pendidikan Agama
2. Bahasa Indonesia
3. PPKn
4. Matematika
5. Kesenian
6. Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan
7. Pengetahuan Umum
B.Nama Mata pelajaran SMP meliputi
1.
Bahasa Indonesia
2.
PPKn
3.
Agama
4.
Matematika
5.
Bahasa Inggris
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
7.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Meski ada beberapa mata pelajaran yang tidak masuk dalam
kurikulum yang baru, bukan berarti mata pelajaran tersebut dihilangkan. Namun,
mata pelajaran tersebut akan diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain.
Sistem pembelajaran dalam kurikulum baru nantinya akan bersifat tematik. Sehingga akan
dapat mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku, keterampilan,
dan pengetahuan.
Untuk itu kita tunggu saja sama-sama seperti apa kurikulum tahun
2013 nanti !
15 comments:
Kami tunggu perubahan itu. Barangkali saya termasuk orang yang "siap dengan perubahan".
14 tahun saya sebagai guru bukanlah waktu yang pendek. Dengan kurikulum baru nanti, semoga sisa umurku untuk mengabdi dalam dunia pendidikan bisa mencapai "mood ejaculation of science" dari ilmu yang saya miliki demi demi peserta didik untuk kemajuan bangsa.Apapun kurikulumnya kami siap melaksanakan. "Change" adalah kunci kemajuan. Bahasa Jawanya "nut ing jaman kalakone".
Kami tunggu perubahan itu. Barangkali saya termasuk orang yang "siap dengan perubahan".
14 tahun saya sebagai guru bukanlah waktu yang pendek. Dengan kurikulum baru nanti, semoga sisa umurku untuk mengabdi dalam dunia pendidikan bisa mencapai "mood ejaculation of science" dari ilmu yang saya miliki demi demi peserta didik untuk kemajuan bangsa.Apapun kurikulumnya kami siap melaksanakan. "Change" adalah kunci kemajuan. Bahasa Jawanya "nut ing jaman kalakone".
Kami tunggu perubahan itu. Barangkali saya termasuk orang yang "siap dengan perubahan".
14 tahun saya sebagai guru bukanlah waktu yang pendek. Dengan kurikulum baru nanti, semoga sisa umurku untuk mengabdi dalam dunia pendidikan bisa mencapai "mood ejaculation of science" dari ilmu yang saya miliki demi demi peserta didik untuk kemajuan bangsa.Apapun kurikulumnya kami siap melaksanakan. "Change" adalah kunci kemajuan. Bahasa Jawanya "nut ing jaman kalakone".
sekolah harus semakin giat belajar, jika malas pasti siswa akan banyak yang tidak naik kelas dan menjadi beban baru bagi guuru
Siap melaksanakan tugas
saya adalah seorang guru Honor TIK sdh hampir 7 tahun. jika mata pelajaran TIK dihapuskan maka bagaimana dengan nasib ijazah saya yang lulusan sarjana teknologi pendidikan
kalau nanti mata pelajaran TIK SMP di hapuskan bagaimana dengan nasib ijazah saya yang lulusn sarjana teknologi pendidikan..??? padahal saya ingin sekali mengajar TIK SMP
jika mata pelajaran TIK SMP dihpuskan, bagaimana dengan nasib kami dengan lulusan FKIP sarjana Teknologi Pendidikan....? padahal kami ingin sekali menjadi Guru TIK SMP...
terima kasih...
Mungkin sosialisasi dengan kurikulum baru masih belum disosialisasikan bis disimpulkan sebagai berikut, IT/ICT bukan berarti dihapus dari kurikulum baru, disini para pakar teknologi (pendidikan) di dalam kemendikbud harus pandai menjelaskan keadaan guru IT/ICT. Selama ini IT/ICT sepertinya tidak berkesinambungan (embedded) dengan matapelajaran yang lain atau sama sekali anggapan biasanya terpisah. Sebetulnya dengan kurikulum yang baru ini IT/ICT bisa diterapkan di hampir mapel tersebut untuk benar-benar menjadi alat (tool) mempraktekkan apa yang diajarkan di mapel yang lain. Misalnya di jenjang pendidikan SD, apa yang orant IT bisa lakukan adalah dengan mengadakan workshop/pelatihan guru2 untuk melek teknologi agar dapat diintegrasikan di mapel lain. Misalnya, belajar tentang energi, bagaimana anak2 bisa membuat film pendek hasil wawancara anak2 dengan ortu/kepala sekolah, guru2 tentang penghematan energi listrik di rumah atau di lingkungan sekoal jadi anak2 bisa membawakannya di mapel IT/ICT untuk dibuatkan movie sederhana dengan memakai windows mivie maker. Hasilnya bisa di-"burn" ke DVD atau CD dan dibagi ke ortu dan archive sekolah. Sederhana bukan? Untuk itu guru IT/ICT tidak udah khawatir karena itu untuk kemajuan pendidikan. Saya hanya mengupas bagian itu oleh karena saya juga guru IT/ICT, tekhnisi komputer di sekolah saya dan pernah menerapkan dan mengusung method "embedding IT/ICT accross trhe curriculum". Selamat tahun baru 2013 dan tetap semangat.
setuju, kebetulan sy guru bahasa jawa yang sesungguhnya sudah siap dengan IT. hanya saja sekolah belum siap dengan perangkat. semoga pemerintah segera menganggarkan untuk pemenuhan perangkat IT di tiap sekolah. yah....minimal tiap ruang kelas ada LCD lah.
trmksh infonya.ingn hidup sehat?dan langsing klik
http://herbalifesidoarjo11.blogspot.com/
http://herbalifemojokerto11.blogspot.com/
http://herbalifemurahsurabaya.blogspot.com/
http://herbalifejogjakarta11.blogspot.com/
http://herbalifeyogyakarta11.blogspot.com/
Makasih mas atas informasinya.
Thanks ya sob udah share .......................
bisnistiket.co.id
sebagai calon guru b.inngris,sbnrnya masi bnyak beribu-beribu prtanyaan mengenai kurikulum 2013 ini yang tlah meniadakan matanpljarn b.inngris lgi di tingkat SD.. .
walaupun bgitu itu smua psti memiliki alasan . . .
Frekuensi Sosialisasi Kurikulum 2013 di Tingkat Sekolah,adalah salah satu cara yang paling baik utk pengenalan Kurikulum baru. Selamat berjuang!!!!
Post a Comment